
Video porno asal Jepang membuat Muhammad Naufal Ridha merasa tertarik
untuk menelusuri lebih dalam. Mahasiswa yang berkuliah di jurusan Sastra
Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah mada ini membuat
penelitian yang menyasar pada para penggemar JAV, atau Japan Adult Video di kampusnya.
Meski
tabu bagi masyarakat, Naufal tetap yakin bahan skripsinya ini bisa
memperoleh tanggapan positif. Ketertarikan ini bermula dari lomba pidato
bahasa Jepang yang digelar kampusnya. Ceritanya tentang video porno
Jepang ini mendapat tanggapan positif dari para juru, dia pun ingin
menjadikan pidatonya itu menjadi skripsi bertajuk JAPAN ADULT VIDEO (STUDI KASUS 4 MAHASISWA UNIVERSITAS GADJAH MADA PENGGEMAR JAV).
"Yang
begitu kan masih tabu, tadinya pidato itu soal JAV, tapi karena ada
juri dari Jepang, saya nggak enak, akhirnya saya ubah jadi situs porno,"
katanya pada merdeka.com, Rabu (4/2) sore.
Gagasan
itu timbul di tengah gencarnya produk-produk Jepang di Tanah Air.
Seperti film Doraemon dan Tsubasa yang digemari banyak orang Indonesia,
yang seakan menghapus jarak antara Negeri Sakura itu dengan Indonesia.
1.
Dari anime, Jepang kini dikenal dari video porno
Berawal dari lomba pidato bahasa
jepang, Muhammad Naufal Ridha, yang saat itu masih kuliah di jurusan
Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, UGM membuat penelitian terhadap
para penggemar JAV (Japan Adult Video) di kampusnya. Dalam
lomba pidato tersebut dia mengangkat tema situs porno. Saat mendapat
tanggapan bagus dari para juri, dia pun kemudian berniat menjadikan
pidatonya tersebut menjadi skripsi.
"Yang begitu kan masih tabu,
tadinya pidato itu soal JAV, tapi karena ada juri dari Jepang, saya
nggak enak, akhirnya saya ubah jadi situs porno," katanya pada merdeka.com, Rabu (4/2) sore.
Gagasan
awal penelitian terhadap penggemar JAV sendiri bermula dari perubahan
persepsi orang Indonesia tentang Jepang. Menurutnya anak-anak yang
merasakan dahsyatnya pengaruh film Doraemon dan Tsubasa membuat persepsi
tentang Jepang lekat dengan sikap orang Jepang yang disiplin, selalu
bersemangat, rajin dan lainnya seperti yang digambarkan dalam film
tersebut.
"Awal pemikiran saya sih dari persepsi orang tentang
jepang, kalau angkatan 2006 ke bawah kalau ditanya apa yang diketahui
tentang jepang, maka ingatnya Doraemon, Tsubasa. Tapi tidak angkatan
2009, kebetulan saya ada di angkatan itu," ujarnya.
Pada generasi 2006 ke atas, lanjutnya, orang-orang tidak kenal lagi Doraemon dan Tsubasa. Justru yang mereka kenal adalah JAV.
"Saya
pernah kenalan sama orang, bilang dari jurusan Sastra Jepang, komentar
mereka langsung, wah asik dong bisa ngobrol dengan Miyabi, ternyata
justru itu yang terlontar. Soal bokepnya," jelasnya.
2.
Dipandang sebelah mata oleh dosen

Tahun 2013, dia kemudian kemudian mengajukan skripsi dengan judul
JAPAN ADULT VIDEO (STUDI KASUS 4 MAHASISWA UNIVERSITAS GADJAH MADA PENGGEMAR JAV). Dia meneliti empat mahasiswa empat mahasiswa dari angkatan 2007-2011 yang merupakan penggemar JAV.
"Saya
milihnya pakai snowball, tanya ke teman-teman, siapa nih yang biasa
koleksi JAV. Akhirnya dapat empat orang itu. Dari empat itu saya
wawancara mendalam, apakah ada perubahan persepsi yang ditanamkan lewat
film seperti Doraemon tentang jepang setelah melihat JAV," urainya.
Hasilnya pun cukup mengejutkan. Ternyata persepsi tentang jepang tidak mengalami perubahan setelah menonton JAV.
"Awalnya dosen bilang, ini nggak usah diteliti, hasilnya pasti
berubah. Tapi ternyata khusus penggemar, tidak ada perubahan. Mereka
menganggap sama saja. Mereka sadar, setiap negara punya juga produk
porno, jadi biasa saja," tuturnya.
Sayangnya, meski mendapat
banyak pujian, namun skripsi tersebut tidak mendapatkan nilai yang
tinggi. Pasalnya sample penggemar JAV hanya empat orang.
"Terlalu
sedikit empat kata dosen. Dapat nggak sampai A nilainya. Tapi kalau
sampelnya ditambah saya juga yang pusing, empat saja sudah rumit,"
tandasnya.
3.
Video porno Jepang lebih kreatif dibanding Barat

Penelitian terhadap mahasiswa penggemar
JAV (Japan Adult Video) atau film porno Jepang yang dilakukan Muhammad
Naufal Ridha pada tahun 2013 memunculkan fakta-fakta baru yang menarik.
Dari pengakuan empat penggemar JAV yang dia teliti, hampir semuanya
sepakat jika JAV lebih kreatif dari produk porno barat.
"Alasan mereka suka JAV karena lebih kreatif dan juga punya ciri khas yang beda dengan barat," katanya.
Misalnya
dari adegan-adegan, JAV lebih memiliki alur yang lambat namun membuat
penasaran. Selain itu jalan cerita lebih luas namun tidak bertele-tele.
Bahkan beberapa inovasi lokasi adegan pun bervariasi.
"Misalnya
di barat sekarang sedang ngetrend fake taxi, adegan di taksi. Jepang
sudah jauh lebih dulu. Proses dari warming up ke begituannya juga khas.
Ada juga istilah time stopper. Ceweknya diam kayak patung lalu digilir.
Ini yang menurut mereka lebih kreatif dari barat," jelasnya.
Selain
dari aspek kreativitas, kedekatan secara kultur dan wilayah membuat
para penggemar JAV juga semakin senang. Menurutnya, penggemar lebih
mudah berimajinasi dengan wajah-wajah asia yang akrab di Indonesia.
"Menurut
mereka, perpaduan kedekatan kebudayaan, kreativitas dan alur yang bikin
penasaran yang menjadikan JAV sangat pas untuk orang Asia. Kalau barat
itu beda, belum apa-apa sudah buka-buka, sudah begitu," tandasnya.
4.
Anggota Rohis ikut koleksi video porno Jepang

Melakukan penelitian terhadap empat
mahasiswa penggemar JAV (Japan Adult Video) di Universitas Gadjah Mada
(UGM), Muhammad Naufal Ridha mengaku kaget ketika mendapati salah satu
sampel penelitiannya adalah aktivis organisasi keagamaan. Bahkan salah
satu sampelnya tersebut mengaku pernah dicalonkan menjadi ketua
organisasi Rohani Islam (Rohis).
"Kaget juga dan dia punya
koleksi yang cukup lah. Dia cerita pernah dicalonkan jadi ketua rohis
begitu, tapi dia enggak mau, karena dia merasa belum pantas," kata
Naufal
Tidak
hanya itu, salah seorang mahasiswa yang menjadi sampelnya juga mengaku
memiliki koleksi JAV sampai 500 gigabyte. Bahkan mahasiswa tersebut
mengaku berlangganan warnet untuk mengunduh JAV dalam kualitas HD yang
bisa memakan waktu berjam-jam.
"Ada yang punya sampai 500 giga koleksi itu juga sangar. Banyak lah yang bikin kaget," ujarnya.
5.
Indonesia paling kepo soal JAV
Naufal mengaku selama pengerjaan
penelitian selama tiga bulan dia banyak mendapatkan fakta-fakta yang
mengejutkan selain dari pengakuan empat mahasiswa yang menjadi
sampelnya.
"Saya dapat data, tahun 2008, catatan Google menunjukkan pencarian JAV terbanyak itu dari Indonesia. Di kota Yogya terbanyak, Jakarta lalu Bandung. Super kepo banget kita sama JAV, sampai jadi negara paling banyak menggunakan kata pencarian itu," ungkapnya.
Bahkan sampai-sampai Indonesia pernah beberapa kali mengundang beberapa artis JAV untuk main film.
"Kita
itu latah, aneh juga film kita itu mendompleng artis, bukan artis
mendompleng film. Dulu Miyabi bikin heboh, itu film Suster Keramas
enggak bakal laku kalau enggak ada Rin Sakuragi (artis JAV)," tandasnya.
2 Tanggapan untuk "Gila 5 mahasiswa UGM bikin skripsi film porno Jepang "
Dari segi positif sexs itu perlu, karena kita yang belum tau jadi tau, jadi wajar aja kalo ada film porno. Biasanya sih kalo pingin nonton di kelas ya nonton aja asal jangan gituan. Kalo segi negatif indonesia itu negara berkembang, banyak tingkat kelahiran akibatnya pertumbuhan anak2 di angka tahun itu mentalnya terhambat jadi akan pengaruh sama kedewasaannya nanti. Jadi kesimpulannya :
Video porno itu gak usah di anggap melenceng meski kita punya moral baik yang tinggi, usahakan saja anak dini 1 sampai 14 th gak menonton dan diperingati, ditakut takuti gitu sedangkan anak usia atas 15 sampai 20+ diperbolehkan NONTON dengan alasan tidak melakukannya dari sini tugas orang tua mulai mengawasi baik dari kesehatan mental, fisikz pertumbuhan, gejala, dampak dan lain2. Itu saranku aja buat indonesia karna kita itu manusia kita dilahirkan untuk bahagia bukan terkekang, dibuli, dihianati, dihina lah, di cacimaki, dll. Oke
Satu lagi. Cobalah untuk mengajari dan memperingati hal berikut kepada sesama :
1 saling menghargai sesama
2 hidup hanya sekali maka buat hidup yang baik
3 jadi hamba yang baik untukNya
4 slalu dijalannya
5 ingat bahagia akan datang jika anda berusaha
6 jalani hidup ini dengan niat, tekun, disiplin, tegas, dan bertanggung jawab
7 pahami sekitar anda
8 coba saling berbagi
9 hilangkan rasa perkelahian
10 inget2 hal diatas
Moga2 indonesia jadi negara terindah didunia
Post a Comment